1. Fidel Castro (Kuba)
16 feb 1959-24 feb 2008 (49thn,8hari)
Fidel Alejandro Castro Ruz (lahir 13 Agustus 1926)
adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai
Perdana Menteri atas penunjukannya pada Februari 1959 setelah tampil sebagai
komandan revolusi yang gagal Presiden Dewan Negara merangkap jabatan sebagai
Dewan Menteri Fulgencio Batista pada tahun 1976.
Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai
Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada tahun 1965 dan mentransformasikan
Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Setelah tampil sebagai presiden,
ia tampil sebagai komandan Militer Kuba. Pada 31 Juli 2006, Castro menyerahkan
jabatan kepresidenannya kepada adiknya, Raúl untuk beberapa waktu.
Pada tahun 1947, ia ikut dalam upaya kudeta diktator
Republik Dominika Rafael Trujillo dan lari ke New York (Amerika Serikat) karena
adanya ancaman akan dihabisi lawan politiknya. Setelah meraih doktor di bidang
hukum pada 1950, ia memprotes dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah
atas pengambil-alihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada 1952.
Tahun 1953, ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba,
namun gagal. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan
itu tewas dan ia dipenjara selama 15 tahun.
Setelah mendapatkan pengampunan dan dibebaskan pada
15 Mei 1955, ia langsung memimpin upaya penggulingan diktator Batista.
Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli 1955, ia
lari ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara. Bersama 81
orang lainnya, ia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan melakukan perlawanan
gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra.
Di luar Kuba, Castro mulai menggalang kekuatan untuk
melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya
Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan
bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.
Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada
13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu
kepada adiknya. Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba
dan Menteri Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali
sejak ia memerintah Kuba pada 1959. Castro juga meminta perayaan ulang tahunnya
yang ke-80 ditunda sampai 2 Desember 2006. Padahal, pesta meriah selama empat
hari di jalan-jalan utama Havana sudah disiapkan, termasuk konser megah dari
musisi dan penyanyi Amerika Latin.
Kesehatan Castro sempat menurun setelah jatuh ketika
berpidato pada 2004. Waktu itu, lutut kiri dan lengan kanannya terluka.
Setelah pembedahan organ pencernaan pada tahun 2006,
dia menyerahkan kekuasaan hari kepada saudara, Raul. Dia kemudian hanya
beberapa kali muncul dalam rekaman sebelum menyatakan diri mundur pada tahun
2008.*
Pada 19 Februari 2008, lima hari sebelum mandatnya
berakhir, Castro menyatakan tidak akan mencalonkan diri maupun menerima masa
bakti baru sebagai presiden atau komandan angkatan bersenjata Kuba. Jabatannya
digantikan oleh adiknya, Raul Castro.
2. Chiang Kai-shek (RRC)
10 oct 1928-5 april 1975 (47thn,188hari)
Chiang Kai-shek atau Jiang Jie-shi (Mandarin) (lahir
di Fenghua, Zhejiang, 31 Oktober 1887 – meninggal di Taipei, Taiwan, 5 April
1975 pada umur 87 tahun) adalah salah seorang pemimpin kubu nasionalis yang
berhadapan dengan kubu komunis dalam perang saudara di Tiongkok pada era
Republik. Nama resminya adalah Jiang Zhong-zheng, sedangkan Jiang Jie-shi
adalah nama kecilnya.
Pada tahun 1925, sepeninggal Dr. Sun Yat-sen, ia
melanjutkan cita-cita revolusi Dr. Sun untuk mempersatukan Tiongkok di bawah
satu pemerintahan. Pada masa tersebut, banyak raja-raja perang daerah berkuasa
di daerah masing-masing karena tidak ada pemerintahan pusat yang kuat. Dengan
jabatan Panglima Tentara Revolusi Rakyat ia kemudian melancarkan Ekspedisi
Utara untuk menaklukkan raja-raja perang daerah tersebut. Dalam waktu 3 tahun,
ia berhasil mempersatukan setengah wilayah Tiongkok di bawah pemerintahan
Nasionalis Kuomintang di Nanjing. Pada tahun 1937, Jepang menginvasi Tiongkok.
3. Kim Il-sung (Korea Utara)
9 sep 1948-8 juli 1994 (45th,302hr)
Kim Il-sung memimpin pemerintah Korea Utara dari
1948 hingga kematiannya pada tahun 1994. Kim memperoleh ketenaran di Korea
sebagai pejuang gerilya melawan Jepang di Manchuria pada 1930-an. Ketika
semenanjung Korea terpecah menjadi Utara dan Korea Selatan pada tahun 1948, Kim
meraih kekuasaan di Korea Utara dan ditahan itu untuk 46 tahun ke depan. Posisi
resminya adalah kepala Pekerja Korea 'Partai, tetapi kenyataannya ia memegang
kendali hampir total mesin politik di negara itu, sebanyak kontemporer itu
Ketua Mao berlari Cina. Tahun paling terkenal mungkin telah 1950-53, ketika ia
memimpin negaranya (didukung oleh Uni Soviet dan Cina) dalam Perang Korea
melawan Korea Selatan (didukung oleh Amerika Serikat dan pasukan PBB). Sebelum
kematian Kim pada tahun 1994, ia mengatur agar kekuatan untuk lolos ke anaknya,
Kim Jong-il. Pada tahun 1998 Kim muda ayahnya memberikan gelar anumerta
"presiden abadi."
Setelah Perang Korea, Kim dipromosikan Juche,
filsafat politik Korea kepercayaan diri ... Dalam publikasi pemerintah Kim umum
disebut "Pemimpin Besar"; putranya, Kim Jong-il, disebut "Dear
Leader" ... Sementara pertempuran Jepang, Kim mengambil nama Kim Il-sung
tempur, sebuah gerilya sebelumnya Korea.
4. Omar Bongo (Gabon)
2 des 1967-8jun 2009 (41th,188hr)
El Hadj Omar Bongo Ondimba (30 Desember 1935 – 8
Juni 2009[3]), terlahir dengan nama Albert-Bernard Bongo adalah politikus Gabon
yang menjabat Kepala Negara Gabon selama sekitar 42 tahun (dari 1967 hingga
kematiannya pada 2009). Praktis, dia menjabat sebagai presiden pada periode
periode 2 Desember 1967-8 Juni 2009. Ia meninggal pada 8 Juni 2009 di
Barcelona, Spanyol karena mengalami gagal jantung. Ia adalah penguasa terlama
Afrika yang masih menjabat, dan penguasa terlama ke-7 di dunia.
5. Muammar al-Gaddafi (Libya)
1 sep 1969-skrng (41th,154hr)
Muammar Abu Minyar al-Qaddafi (lahir di Surt,
Tripolitania, 7 Juni 1942; umur 68 tahun) 1 — atau Gaddafi — (Mu`ammar
al-Qadhdhafi) , adalah pemimpin Libya sejak 1969. Jabatan yang disandangnya
bukan merupakan jabatan resmi, tetapi ia menyandang "Guide of the First of
September Great Revolution of the Socialist People's Libyan Arab
Jamahiriya" atau "Brotherly Leader and Guide of the Revolution".
6. Enver Hoxha (Albania)
22 oct 1944-11aprl 1985 (40th,171hr)
Spoiler for biografi:
enver hoxha, ( 16 oktober 1908–11 april 1985) adalah
pemimpin albania pada akhir perang dunia ii hingga meninggalnya pada tahun 1985
sebagai sekretaris pertama partai buruh albania era komunis. Ia juga perdana
menteri albania pada 1944 - 1954 dan menteri luar negeri albania (1946 - 1953).
7. Francisco Franco (Spain)
1 0ct 1936-20nov1975 (39th,51hr)
Francisco Paulino hermenegildo teódulo franco y
bahamonde salgado pardo atau yang biasa disingkat sebagai francisco franco
bahamonde (lahir di ferrol, spanyol, 4 desember 1892 – meninggal 20 november
1975 pada umur 82 tahun) adalah pempimpin de facto spanyol dari tahun 1939
hingga tahun 1975.
8. Gnassingbé Eyadéma (Togo)
14 aprl 1967-5 feb 2005 (37th,297hr)
jenderal gnassingbé eyadéma, dulu bernama étienne
eyadéma (26 desember 1937 – 5 februari 2005) adalah presiden togo pada periode
1967 hingga meninggalnya pada tahun 2005. Ia juga berpartisipasi dalam dua kali
aksi kudeta (coup d'état) yaitu pada januari 1963 dan januari 1967, sehingga
menjadi presiden pada 14 april 1967. Ia bertahan dalam kekuasaan selama tidak
kurang 38 tahun.
Lahir dari sebuah keluarga petani di pya, di togo
utara, eyadema membantu menurunkan presiden pasca-kemerdekaan, sylvanus
olympio, pada januari 1963 sebelum melancarkan kudetanya sendiri empat tahun
kemudian terhadap nicolas grunitsky pada januari 1967. Eyadéma lalu menjadi
presiden pada 14 april 1967. Ia kemudian dipilih tiga kali dalam pemilihan
multipartai, yang terakhir pada 2003 setelah mengamandemen konstitusi.
Seorang jenderal yang muncul melalui barisan tentara
kolonial perancis dengan tugas di benin, indocina, aljazair dan niger, ia
dihadiahi tanda jasa légion d'honneur, penghargaan tertinggi perancis.
9. Josip Broz Tito (Yugoslavia)
29 nov 1943 - 4 mei 1980 (36th,157hr)
joseph broz tito dengarkan (bantuan·info) *7 mei,
(pastinya 25 mei menurut catatan akta kelahirannya) 1892 – 4 mei 1980) adalah
pemimpin yugoslavia hingga berakhirnya perang dunia ii. Ia dipilih oleh
parlemen sebagai presiden yugoslavia pada 14 januari 1953 dan masa
kepresidenannya berlangsung hingga kematiannya pada 1980.
10. António de oliveira salazar (Portugal)
5 juli 1932 - 25 sep 1968 (36th,82hr)
antónio de oliveira salazar (lahir di vimieiro,
santa comba dão, portugal, 28 april 1889 – meninggal di lisboa, 27 juli 1970
pada umur 81 tahun) menjabat sebagai perdana menteri portugal dari 1932 hingga
1968. Ia mendirikan dan memimpin estado novo (“negara baru” atau “orde baru”),
sebuah pemerintah otoriter sayap kanan, yang memerintah portugal periode
1933-1974.
Salazar belajar hukum, dan setelah itu ia menjadi
profesor dari ekonomi politik di universitas coimbra. Setelah republik pertama,
pada 1928 ia menjabat menteri keuangan dan perbaikan keuangan publik. Pada
tahun 1932 ia menjadi perdana menteri dan memimpin politik portugis sejak 1933.
Pada tahun itu ia mendirikan estado novo, sebuah rezim otoriter berdasarkan
nasionalisme, katolik dan anti-komunisme. Selama perang dunia ii portugal
menyatakan sebagai negara netral. Dari 1953 di portugal tumbuh oposisi terhadap
rezim, dan pada tahun 1961 di afrika dimulai perang melawan imperium portugis.
Pada tahun 1968 salazar mengundurkan diri sebagai perdana menteri karena alasan
kesehatan. Masa kekuasaanya yang 36 tahun tetap menjadi landmark dirgahayu
politik untuk seorang pemimpin di portugal.